Wednesday 12 January 2011

Sejarah SMA Kristen Barana

Barana’ adalah nama sebuah desa di Toraja yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan kepemimpinan gereja dan masyarakat Toraja. Tempat ini dipilih oleh utusan zending Gereformeerde Zendings Bond (GZB) menjadi rumah kediaman Pdt. J. Belksma yang tiba di Tana Toraja pada tahun 1916. Beliau mendirikan Sekolah Guru (Normal School) tahun 1948 di mana generasi pertama guru-guru di Tana Toraja dididik dan dipersiapkan. Selanjutnya menjadi Sekolah Guru Bawah (SGB) Kristen tahun 1951 dan disusul Pembukaan Sekolah Guru Atas (SGA) Kristen di Rantepao tahun 1952 .

Sekolah Guru Atas Kristen ini oleh kebijakan Pemerintah Republik Indonesia berubah menjadi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Kristen dan lokasinya pertama berada di Asrama Elim Rantepao kemudian dikembalikan ke Barana’ dengan bangunan yang baru melalui bantuan dari Inter Cerkelijke Coordinatie Commisie Intwik Keling Sprojecten (ICCO). Dengan Pengalihfungsian SPG seluruh Indonesia, maka lokasi SPG Kristen Rantepao di Barana’ beserta semua aset dan personalia berdasarkan UU No. 2 Thn 1989, PP No. 29 tahun 1990.

Sejak 1 Januari 1993 menjadi SMU Kristen status Diakui dan atas kerjasama Majelis Pendidikan Pusat Kristen (MPPK) dan Yayasan Perguruan Kristen Toraja dijadikan salah satu sekolah model untuk kawasan Indonesia Timur. Oleh pemerintah propinsi Sulawesi Selatan menetapkan sebagai sekolah unggulan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Kristen yang semula menempati Asrama Elim Rantepao, dipindahkan ke Barana’, menempati bangunan yang sampai sekarang digunakan oleh SMA Kristen Barana’.

Atas kerjasama Yayasan Pendidikan Kristen Toraja (YPKT) dengan Majelis Pendidikan Pusat Kristen (MPPK), SMA Kristen Barana’ dijadikan salah satu sekolah model untuk kawasan Indonesia Timur. Dalam Kongres MPPK XI di Tondono Manado menetapkan sejumlah paket-paket sekolah model di Indonesia antara lain paket untuk Pendidikan Kristen yang dikelola MPPK/PGI bersama YPKT/BPS, adalah SD V Rantepao baru tahap persiapan, SMP Kristen Pasele Rantepao juga baru tahap perintis menuju pengembangan. Sedangkan SMU Kristen Barana’ sudah harus dilaksanakan.

SMU model adalah SMU yang menggunakan kurikulum 1994 beserta suplemennya secara standart dengan pengelolaan efektif dan efisien serta diberikan sejumlah plus, dengan menambahkan jumlah jam pelajaran tentang citra, Intelektual, Ketrampilan dan muatan lokal. Sekolah Model diupayakan dikelolah secara profesional untuk mendapatkan mutu luaran yang mampu bersaing untuk memasuki perguruan tinggi yang berskala nasional maupun internasional dan mempersiapkan mereka untuk hidup mandiri, teruji dalam era global, yang telah diamatkan lewat, Visi dan Misinya.

Kemudian, pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan menetapkan SMA Kristen Barana’ sebagai salah satu sekolah unggulan. Tahun 2006 dengan Surat Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 802.a/C4/MN/2006 SMA Kristen Barana’ diproyeksikan menjadi salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dari 100 sekolah yang ada di Indonesia.

Sejarah perjalanan kepemimpinan kepala sekolah sejak berdirinya sampai sekarang, telah dipimpin oleh beberapa kepala sekolah.

Nama-nama kepala sekolah tersebut adalah :






































































Nomor UrutNama Kepala sekolahTahunKeterangan
1.V. Sholten1951SGB
2.H.V.Maulen1952SGA
3.Y.S.Parura
SGA/SPG
4.Ny. A. Lebang Palamba, BA1986 – 1990SPG
5.Drs. J.P. Palebangan1990 – 1997SMU
6.Dra. A. Pasak1997 – 2001SMU
7.Drs. Karel Karaeng2001 – 2008SMA
8.A. K. Sampeasang, S.PAK, M.Pd2008 – 2009SMA
9.Yusuf Pangsibidang, S.Si, M.Pd2009 – sekarangSMA